WADAH PENCERDASAN UMMAH
WADAH PENCERDASAN UMMAH

PUISI DI ATAS HAMPARAN MERAH PALESTINA

7 Oktober 2023 kembali menggegar

Bumi merah itu makin panas

Tanah suci ini kembali bergelora

Gegaran atas hamparan merah

Bumi bertuah Palestina

Inilah janji mereka

Ditemu dengan sang bangsat

Perampok tanah umat

Berdiri mereka atas pendusta

Bumi ini tidak pernah lenyap

Sang zionis bermaharajalela

 

Di atas hamparan bumi Palestina

Kami jadi saksi mereka menganiaya

Kami jadi saksi sang Zionis ini

Jiwa mereka tak ubah sang binatang

Yang tak kenal jantan betina

Dibunuhnya anak-anak itu

Tanpa jiwa manusia

Anak-anak itu tidak tahu erti derita

Namun diri mereka tergadai

Dek kerana hilangnya jiwa manusia

Api kemunafikan itu menjalar dan merobek

Jiwa-jiwa yang tak berdosa

Halilintar tak bergaris tepi

Menghentam perutnya

Tiada lagi ketenteraman seperti lalu

 

Dalam jiwa yang terdera

Suara-suara sayup mengharap tangan-tangan

Asap mengepul atas gumpalan ledakan

Bangunan itu dah umpama rumah mainan

Biasa-biasa sahaja dirobohkan

Dengan nada kebinatangan itu mereka

Bermaharajalela tidak bertepian

 

 

Di Atas Hamparan Merah Palestina

Terdengar rintihan hati yang terluka.

Tanah ini menyaksikan perjuangan abadi

Negeri ini merindukan kedamaian.

Luka-luka dan kehilangan, mereka telah menjalani,

 

Sejarah panjang yang penuh dengan cubaan.

Bumi Palestina ini tak pernah luntur

Tetap teguh, berjuang dengan harapan.

Jeritan anak-anak, suara teriakan itu,

Terdengar di seluruh negeri ini yang tercinta.

Mereka bermimpi tentang hari tanpa perang,

Hari ketika cinta dan perdamaian

 

Wahai bumi Merah Palestina,

Kami merasakan luka dalam hatimu,

Kami berdoa untukmu, dalam cinta kita yang mendalam.

Moga hadir jua sang burung menerbangkan kedamaian

Pada bumi bertuah ini

Agar satu hari, tanah ini merasakan kedamaian

 

 

Nukilan : Hasri @AbuNaqeeb Bandar Baru Bangi

 

5 November 2023

Akal licik Yahudi untuk menangkap ikan pada hari Sabtu dan siksaan bagi para penentang

Ayat 163 hingga 166 beserta terjemahannya. وَسۡ‍َٔلۡهُمۡ عَنِ ٱلۡقَرۡيَةِ ٱلَّتِي كَانَتۡ حَاضِرَةَ ٱلۡبَحۡرِ إِذۡ يَعۡدُونَ فِي ٱلسَّبۡتِ إِذۡ تَأۡتِيهِمۡ حِيتَانُهُمۡ يَوۡمَ سَبۡتِهِمۡ شُرَّعٗا وَيَوۡمَ لَا يَسۡبِتُونَ لَا تَأۡتِيهِمۡۚ كَذَٰلِكَ نَبۡلُوهُم [...]
Baca Lebih
Pencerdasan 2024 Hak Cipta Terpelihara