
Menurut al-Qaradawi dalam buku beliau ‘Ghair Muslimin Fi al-Mujtamal al-Islami‘ (Kaherah Wahbah, 1977, ms.5), ada beberapa prinsip asas yang menjadi landasan cara bagi umat Islam dengan orang bukan Islam. Prinsip-prinsip itu boleh dilengkapkan seperti berikut:
1. Percaya tentang kemuliaan manusia sebagai manusia tanpa melihat pada agama, bangsa dan warna kulit seperti yang ditegaskan oleh Allah dalam al-Quran. Allah berkata,
وَلَقَدۡ كَرَّمۡنَا بَنِيٓ ءَادَمَ
Maksudnya : “Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam..”
(Surah al-Israk: 70)
Kemuliaan ini sebenarnya menjamin hak setiap manusia dihormati.
2. Percaya perbezaan agama di kalangan manusia berlaku dengan kehendak Allah, seperti yang dinyatakan dalam ayat ini,
وَقُلِ ٱلۡحَقُّ مِن رَّبِّكُمۡۖ فَمَن شَآءَ فَلۡيُؤۡمِن وَمَن شَآءَ فَلۡيَكۡفُرۡۚ
Maksudnya: Dan katakanlah (Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barang siapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barang siapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir.” (Surah al-Kahfi: 29)
(118) وَلَوۡ شَآءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ ٱلنَّاسَ أُمَّةٗ وَٰحِدَةٗۖ وَلَا يَزَالُونَ مُخۡتَلِفِينَ
Maksudnya: Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia jadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka sentiasa berselisih (pendapat). (Surah Hud: 118)
(99) وَلَوۡ شَآءَ رَبُّكَ لَأٓمَنَ مَن فِي ٱلۡأَرۡضِ كُلُّهُمۡ جَمِيعًاۚ أَفَأَنتَ تُكۡرِهُ ٱلنَّاسَ حَتَّىٰ يَكُونُواْ مُؤۡمِنِينَ
Maksudnya: Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang di bumi seluruhnya. Tetapi apakah kamu (hendak) memaksa manusia agar mereka menjadi orang-orang yang beriman? (Surah Yunus: 99)
3. Percaya mereka tidak ditugaskan menyoal kekufuran orang kafir di dunia ini, tetapi Allah sendiri yang menyoal mereka di akhirat. Allah berkata,
(68) وَإِن جَٰدَلُوكَ فَقُلِ ٱللَّهُ أَعۡلَمُ بِمَا تَعۡمَلُونَ
(69) ٱللَّهُ يَحۡكُمُ بَيۡنَكُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ فِيمَا كُنتُمۡ فِيهِ تَخۡتَلِفُونَ
Maksudnya: Dan jika mereka membantah engkau, maka katakanlah, “Allah lebih tahu tentang apa yang kamu kerjakan. Allah akan mengadili di antara kamu pada hari Kiamat tentang apa yang dahulu kamu perselisihkan. (Surah al-Hajj: 68-69)
فَلِذَٰلِكَ فَٱدۡعُۖ وَٱسۡتَقِمۡ كَمَآ أُمِرۡتَۖ وَلَا تَتَّبِعۡ أَهۡوَآءَهُمۡۖ وَقُلۡ ءَامَنتُ بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِن كِتَٰبٖۖ
وَأُمِرۡتُ لِأَعۡدِلَ بَيۡنَكُمُۖ ٱللَّهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمۡۖ لَنَآ أَعۡمَٰلُنَا وَلَكُمۡ أَعۡمَٰلُكُمۡۖ
(15) لَا حُجَّةَ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَكُمُۖ ٱللَّهُ يَجۡمَعُ بَيۡنَنَاۖ وَإِلَيۡهِ ٱلۡمَصِيرُ
Maksudnya: Karena itu, serulah (mereka beriman) dan tetaplah (beriman dan berdakwah) sebagaimana diperintahkan kepadamu (Muhammad) dan janganlah mengikuti keinginan mereka dan katakanlah, “Aku beriman kepada Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan agar berlaku adil di antara kamu. Allah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami perbuatan kami dan bagi kamu perbuatan kamu. Tidak (perlu) ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah (kita) kembali.” ( Surah asy-Syura: 15)
4. Percaya Allah menyuruh berlaku adil serta berakhlak mulia walaupun pada orang bukan Islam. Allah membenci kejahatan walaupun dilakukan oleh orang Islam pada orang bukan Islam. Allah berkata,
وَلَا يَجۡرِمَنَّكُمۡ شَنَـَٔانُ قَوۡمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعۡدِلُواْۚ ٱعۡدِلُواْ هُوَ أَقۡرَبُ لِلتَّقۡوَىٰۖ
Maksudnya: Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa..
(Surah al-Maidah: 8)
Rujukan: Prof. Datuk Paduka Dr. Mahmood Zuhdi Abdul Majid (2010), “Bagaimana Islam Memimpin Masyarakat Majmuk”, PTS .